Drama Comot Foto Siomay Tanpa Izin: Awal Mula Isu
Drama Comot Foto Siomay kembali mencuat ke permukaan publik setelah munculnya tudingan bahwa foto siomay milik Chef Devina Hermawan digunakan tanpa izin dalam promosi produk kuliner. Isu ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk keluarga dan pihak terkait dalam industri kuliner. Dalam artikel ini, kami mengulas secara mendalam latar belakang, kronologi, tanggapan pihak terkait, hingga dampak sosial media dari Drama Comot Foto Siomay yang kini menjadi topik viral.
1. Kronologi Terjadinya Drama Comot Foto Siomay
Awal Kemunculan Foto Tanpa Izin
Kisah bermula ketika akun media sosial sebuah brand memposting promosi produk siomay dan menyertakan foto yang diduga milik Chef Devina Hermawan. Tanpa mencantumkan izin atau atribusi, foto tersebut langsung tersebar luas. Publik melihat bahwa gambar tersebut identik dengan konten yang pernah diposting di media sosial personal Chef Devina, baik dari segi angle maupun gaya penyajian.
Protes dari Keluarga dan Pihak Dekat
Mengetahui penyalahgunaan tersebut, adik kandung Syahrini—yang juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan artis dan pelaku kuliner—mengeluarkan pernyataan maaf atas nama pihak yang terlibat. Dalam pengakuannya, dia menyebut bahwa peristiwa ini terjadi karena keteledoran pihak pemasaran dan bukan bermaksud merugikan siapapun. Permintaan maaf tersebut bertujuan meredam eskalasi publik.
Klarifikasi dari Brand Promosi
Brand yang memicu kontroversi segera merespons dengan menghapus postingan dan mengeluarkan klarifikasi publik. Dalam pernyataan resminya, mereka menyatakan bahwa foto tersebut diperoleh dari sumber stok foto online dan mereka tidak menyadari bahwa foto itu identik dengan karya Chef Devina. Mereka juga menyebut akan memperbaiki mekanisme internal agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
2. Reaksi Publik terhadap Drama Comot Foto Siomay

Simpati dari Komunitas Kuliner
Komunitas kuliner menyuarakan dukungan terhadap Chef Devina. Banyak dari mereka menyebut bahwa pengambilan foto tanpa izin adalah tindakan yang melukai kreativitas individu. Salah seorang pemilik usaha digital printing mengatakan bahwa hal ini menunjukkan pentingnya edukasi hak cipta dalam dunia kuliner dan konten visual.
Kritik dari Penggemar dan Netizen
Netizen tidak tinggal diam. Di media sosial, mereka mengecam brand dan meminta transparansi. Tags seperti #HargaiKaryaChefDevina dan #StopComotFoto sempat viral. Beberapa warganet membagikan versi asli foto sebelum diedit, membandingkan kualitas dan watermark-nya, sebagai bukti bahwa foto tersebut memang karya publik figur tertentu.
Dampak Citra terhadap Brand
Brand yang terlibat menghadapi intimidasi reputasi. Beberapa konsumen menyuarakan boikot produk mereka, sementara media kuliner memuat berita negatif yang menyorot kredibilitas brand tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Drama Comot Foto Siomay bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga masalah reputasi bisnis di era media sosial.
3. Analisis Hukum: Apakah Ada Pelanggaran Hak Cipta?
Undang-Undang Hak Cipta di Indonesia
Pasal 40 Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta menyebut bahwa penggunaan karya seseorang tanpa izin merupakan tindakan pelanggaran. Bila terbukti, pihak yang mengambil foto tanpa persetujuan dapat dikenai sanksi administratif atau ganti rugi.
Elemen Pembuktian
Dalam kasus Drama Comot Foto Siomay, bukti-bukti yang bisa diajukan meliputi:
- 
Jejak digital (metadata foto asli) 
- 
Versi draft atau foto sebelum diedit 
- 
Kesaksian pihak ketiga 
- 
Perbandingan visual dengan konten asli Chef Devina 
Upaya Hukum yang Dapat Dilakukan
Chef Devina atau pihak kuasanya dapat meminta ganti rugi, melaporkan ke direktorat jenderal hak cipta, atau memproses melalui pengadilan niaga. Selain itu, mediasi dan penyelesaian secara kekeluargaan juga memungkinkan dilakukan untuk meredam konflik.
4. Permintaan Maaf dan Pernyataan dari Pihak Terkait

Pernyataan dari Adik Syahrini
Adik Syahrini menyampaikan permintaan maaf secara terbuka mengenai keterlibatan pihak yang berafiliasi dengannya dalam insiden Drama Comot Foto Siomay. Dia menekankan bahwa niat awal bukan untuk menyebarkan karya tanpa izin, melainkan kesalahan internal dalam tim promosi.
Respons dari Chef Devina
Sampai berita ini ditulis, Chef Devina belum secara resmi memberikan pernyataan panjang lebar di media massa. Namun, melalui tim legal atau manajemen, diyakini bahwa langkah-langkah klarifikasi sedang dipersiapkan, termasuk dialog dengan pihak brand agar kasus ini tidak berkepanjangan.
Baca juga : 10 Pilihan Makanan Halal di Kintamani Bali yang Wajib Dicoba Wisatawan
Pernyataan Brand Terkait
Brand yang bersangkutan menyebut insiden ini sebagai “kejadian yang tidak diinginkan.” Mereka menyatakan akan memperkuat kebijakan internal, memperbaiki koordinasi tim pemasaran, dan memastikan bahwa seluruh konten visual yang dipakai memiliki lisensi atau ijin resmi.
5. Capaian Media Sosial & Viralitas Kasus
Statistik Jangkauan dan Engagement
Dalam waktu singkat, unggahan tentang Drama Comot Foto Siomay mendapatkan ribuan komentar, likes, dan repost. Beberapa akun influencer kuliner ikut membahas persoalan ini, memperluas jangkauannya.
Peran Hashtag dan Mobilisasi Opini
Hashtag seperti #DramaComotFotoSiomay dan #HargaiKaryaChefDevina tersebar luas dan menjadi perbincangan di Twitter, Instagram, dan forum kuliner. Mobilisasi opini seperti ini memperkuat tekanan publik agar pihak terkait bertanggung jawab.
Dampak terhadap Algoritma Platform
Konten tentang kasus ini muncul di discovery feed pengguna yang tertarik kuliner, hak cipta, dan isu media sosial. Platfom seperti TikTok dan Reels menampilkan video komparatif “sebelum dan sesudah” untuk menarik perhatian penonton.
6. Pelajaran Penting dari Drama Comot Foto Siomay
Perlunya Kesadaran Hak Cipta di Dunia Kuliner
Kasus ini mengajarkan bahwa siapapun — baik chef perorangan maupun brand besar — harus menghargai hak kekayaan intelektual. Gambar karya seorang chef adalah aset pribadi dan bisa menjadi objek pelanggaran bila digunakan sembarangan.
Prosedur Verifikasi Konten Visual
Brand harus melakukan verifikasi konten, mengecek asal foto dan lisensi, serta meminta ijin resmi sebelum mengunggah materi promosi. Ini menjadi langkah preventif penting.
Peran Edukasi dan Literasi Digital
Masyarakat dan praktisi media sosial perlu terus diedukasi mengenai plagiarisme visual. Peningkatan literasi digital dapat mencegah kasus serupa muncul di masa depan.
7. Prediksi Perkembangan Kasus Drama Comot Foto Siomay

Kemungkinan Penyelesaian Secara Kekeluargaan
Karena intensitas reaksi publik, besar kemungkinan bahwa kedua belah pihak akan memilih jalur damai atau mediasi agar konflik tidak semakin melebar.
Potensi Gugatan dan Dampak Hukum
Jika jalur litigasi ditempuh, brand bisa menghadapi sanksi dan diwajibkan membayar ganti rugi. Bahasan hukum kasus ini juga dapat menjadi preseden bagi kasus penggunaan foto tanpa izin di ranah kuliner.
Reputasi Jangka Panjang
Chef Devina dapat memperkuat citra sebagai pegiat hak cipta, sementara brand perlu membangkitkan kepercayaan publik melalui langkah transparan dan reformasi internal.
Simpulan dan Imbauan
Drama Comot Foto Siomay bukan sekadar perseteruan visual; kasus ini menyentuh nilai inti penghargaan karya kreatif. Foto yang digunakan tanpa izin telah memancing reaksi luas, memicu debat seputar hak cipta, dan memberikan pelajaran penting bagi industri konten dan kuliner.
Publik perlu menyuarakan keadilan melalui komentar bertanggung jawab, sedangkan praktisi konten harus memastikan bahwa karya siapapun diperlakukan dengan hormat. Kepada brand promosi: verifikasi setiap konten sebelum disebarluaskan. Kepada kreator: simpan bukti digital, sertakan metadata, dan siapkan langkah hukum jika karya disalahgunakan.
Kita tunggu bagaimana perkembangan selanjutnya akan membawa perubahan positif terhadap penghormatan terhadap karya kreatif, khususnya dalam industri kuliner.

 
			 
			