Hobi Menembak Jadi Pilihan Unik Bocah SD di Malang
Hobi menembak mungkin sering dianggap sebagai olahraga untuk orang dewasa. Namun, siapa sangka, seorang bocah kelas 5 SD bernama Arsyaka asal Malang justru menjadikan hobi ini sebagai jalan hidupnya. Di saat anak-anak seusianya lebih suka bermain gim di ponsel, Arsyaka memilih meninggalkan layar gadget demi mengasah keterampilannya di lapangan tembak.
Dedikasinya pada hobi menembak tidak hanya membuatnya dikenal di lingkungan sekolah, tetapi juga membuka peluang besar untuk meraih prestasi di tingkat nasional.
Arsyaka Rela Tinggalkan Ponsel demi Hobi Menembak
Seperti anak-anak seusianya, Arsyaka dulu juga gemar bermain gim online. Namun, sejak mengenal hobi menembak, ia rela mengurangi bahkan meninggalkan waktu bermain ponsel.
Menurut orang tuanya, keputusan ini bukan paksaan, melainkan pilihan sadar dari Arsyaka. Baginya, hobi menembak jauh lebih menarik karena mampu melatih konsentrasi, kesabaran, serta mental bertanding. Bahkan, kini Arsyaka bisa menghabiskan berjam-jam di lapangan tembak tanpa merasa bosan.
Dukungan Keluarga untuk Hobi Menembak
Keberhasilan seorang anak dalam menekuni hobi tentu tidak lepas dari dukungan keluarga. Orang tua Arsyaka mendukung penuh pilihannya, meski awalnya sempat khawatir. Mereka menyadari bahwa hobi menembak bukanlah aktivitas biasa, melainkan membutuhkan biaya, waktu, serta disiplin tinggi.
Dengan adanya dukungan tersebut, Arsyaka semakin termotivasi untuk serius menekuni hobi menembak. Ia juga mendapatkan arahan dari pelatih profesional agar bakatnya berkembang dengan terarah.

Manfaat Hobi Menembak bagi Anak
Hobi nembak ternyata memberikan banyak manfaat, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Melatih Konsentrasi
Dalam menembak, fokus pada target adalah hal utama. Ini membuat anak terbiasa menjaga konsentrasi dalam jangka waktu lama.
2. Membangun Disiplin
Hobi nembak menuntut keteraturan jadwal latihan, perawatan senjata, serta kepatuhan pada aturan keamanan. Hal ini otomatis melatih kedisiplinan anak.
3. Mengendalikan Emosi
Anak yang belajar menembak terbiasa mengatur napas, emosi, dan ketenangan sebelum melepaskan peluru. Ini berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Setiap keberhasilan mengenai target menumbuhkan rasa percaya diri. Semakin sering berlatih, semakin tinggi kepercayaan diri anak.
5. Potensi Prestasi
Seperti Arsyaka, anak-anak yang menekuni hobi nembak berpotensi besar meraih prestasi di berbagai kompetisi.
Tantangan dalam Hobi Menembak
Meski memiliki banyak manfaat, hobi nembak bukan tanpa tantangan. Orang tua dan anak perlu memahami beberapa hal berikut:
- 
Biaya Peralatan Tinggi: Senjata angin, peluru, hingga perawatan butuh biaya besar. 
- 
Keamanan Ketat: Anak harus selalu diawasi agar tidak terjadi kecelakaan. 
- 
Waktu Latihan: Konsistensi sangat dibutuhkan, bahkan bisa menyita waktu bermain dengan teman. 
- 
Stigma Sosial: Tidak semua orang menganggap menembak sebagai hobi yang aman untuk anak-anak. 
Prestasi Awal Arsyaka dari Hobi Menembak
Meski masih duduk di bangku kelas 5 SD, Arsyaka sudah menunjukkan potensi luar biasa. Ia pernah mengikuti kompetisi lokal dan berhasil masuk peringkat atas. Prestasi ini membuatnya semakin bersemangat untuk berlatih dan mengasah kemampuan.
Baca juga : 7 Fakta Menarik Profil Farid Azhar Nasution, Wakil Ketua DK LPS yang Hobi Sarungan
Banyak pelatih menilai bahwa hobi menembak bisa membawa Arsyaka ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan hingga tingkat nasional atau internasional, jika ia terus konsisten.
Peran Sekolah dalam Mendukung Hobi Menembak
Sekolah tempat Arsyaka belajar juga memberikan ruang positif. Guru-gurunya tidak melarang, justru mendukung asalkan ia bisa menyeimbangkan waktu belajar dan latihan. Ini menunjukkan bahwa hobi nembak bisa berjalan seiring dengan pendidikan formal.
Masa Depan Hobi Menembak di Indonesia
Hobi nembak masih jarang diminati anak-anak di Indonesia. Namun, kisah Arsyaka bisa menjadi inspirasi bahwa menembak bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi juga bisa menjadi sarana pengembangan diri dan jalur prestasi.
Jika mendapat dukungan dari komunitas, federasi olahraga, hingga pemerintah, bukan tidak mungkin akan lahir lebih banyak atlet menembak muda berbakat dari Indonesia.
Kesimpulan
Kisah Arsyaka, bocah kelas 5 SD asal Malang, membuktikan bahwa hobi tembak bisa membawa dampak positif bagi perkembangan anak. Dengan disiplin, dukungan keluarga, dan konsistensi, hobi yang dianggap “dewasa” ini ternyata bisa digeluti sejak dini.
Arsyaka rela meninggalkan ponselnya demi fokus berlatih menembak. Pilihannya ini mungkin berbeda dengan kebanyakan anak, tetapi justru membuatnya menonjol.
Hobi bukan hanya sekadar kesenangan, melainkan sarana untuk membangun karakter, melatih fokus, hingga meraih prestasi.

 
			 
			