5 Fakta Gunung Lewotobi Naik Level Awas: Status Level IV Resmi Sejak Jumat Malam

5 Fakta Gunung Lewotobi Naik Level Awas: Status Level IV Resmi Sejak Jumat Malam

Gunung Lewotobi Naik Level Awas menjadi headline pengumuman resmi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) sejak Jumat malam, 19 September 2025. Pada pukul 21.00 WITA, status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ditingkatkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).

Berikut adalah lima fakta penting seputar perubahan status, potensi bahayanya, serta instruksi pemerintah dan rekomendasi bagi masyarakat.

Fakta 1: Waktu dan Alasan Kenaikan Status

  • Kenaikan status menjadi Level Awas (IV) berlaku efektif pada Jumat, 19 September 2025 pukul 21.00 WITA.

  • Keputusan ini diambil setelah PVMBG mencatat rangkaian aktivitas vulkanik yang meningkat, terutama erupsi beruntun, gempa vulkanik dalam, low frequency, dan tremor non-harmonik.

  • Tercatat kolom abu dari erupsi mencapai ketinggian 1.000 hingga 6.000 meter di atas puncak gunung.

Fakta 2: Potensi Erupsi dan Dampak Vulkanik
Awas! Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level IV

  • Erupsi eksplosif berpotensi terjadi berdasarkan pola aktivitas gempa serta deformasi tubuh gunung yang menunjukkan penggelembungan (inflasi) pada kedalaman dangkal.

  • Gunung menghasilkan asap putih dari kawah utama dengan intensitas tipis sampai tebal, mencapai ketinggian 50–1.000 meter dari puncak.

  • Angin bertiup dari berbagai arah (utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut) sehingga abu vulkanik dapat terbawa hingga ke jalur penerbangan dan area sekitar pemukiman.

Fakta 3: Dampak terhadap Penerbangan & Infrastruktur

  • Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara akibat abu vulkanik yang dapat mengganggu operasi penerbangan.

  • Salah satu penerbangan komersial yang terdampak adalah Wings Air, rute Maumere – Kupang.

Fakta 4: Data Pemantauan dan Kegempaan

  • Antara 11–19 September 2025, terjadi berbagai jenis gempa: gempa guguran, hembusan, harmonik, tremor non-harmonik, low frequency, vulkanik dalam, serta gempa tektonik lokal dan jauh.

  • Kenaikan gempa low frequency dan erupsi yang terpantau menerus pada malam hari menjadi indikator utama sebelum penetapan status Level Awas.

  • Deformasi tubuh gunung yang terukur melalui alat tiltmeter dan sistem GNSS menunjukkan penggelembungan (inflasi), yang menguatkan prediksi bahwa aktivitas vulkanik terjadi di kedalaman dangkal.

Fakta 5: Imbauan & Radius Aman dari PVMBG

  • Masyarakat dan wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dari kawah aktif, dan radius 7 km sektoral barat daya–timur laut dari pusat potensi erupsi.

  • Disarankan agar warga memakai masker atau pelindung hidung dan mulut bila terdampak abu vulkanik.

  • Waspadai potensi banjir lahar terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Lewotobi, terutama saat hujan lebat.

Apa Arti “Gunung Lewotobi Naik Level Awas” bagi Warga?

Kenaikan status ke Level Awas menandakan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki telah memasuki fase aktivitas maksimal yang diperkirakan bisa mengancam keselamatan jika potensi erupsi meledak (eksplosif) terjadi. Masyarakat dekat gunung harus dalam kondisi siaga, memonitor perkembangan melalui informasi resmi, dan segera mengevakuasi jika ada perintah dari otoritas setempat.

Perspektif Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi
Erupsi! Status Gunung Lewotobi Jadi Level IV atau Awas

Status Gunung Lewotobi naik level awas kali ini bukanlah yang pertama dalam catatan sejarah. Gunung kembar ini, yakni Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan, dikenal aktif dan pernah beberapa kali erupsi signifikan di masa lalu. Salah satu letusan besar tercatat pada tahun 1939 dan 1979 yang menimbulkan hujan abu cukup luas dan memengaruhi kehidupan warga di sekitarnya. Catatan PVMBG juga menunjukkan aktivitas erupsi terbaru pada 2023 hingga 2024, sebelum akhirnya meningkat kembali pada September 2025.

Baca juga : 7 Alasan Chatbot AI Menggunakan Begitu Banyak Energi dan Dampaknya

Dengan melihat pola sejarah ini, keputusan meningkatkan status ke Level Awas menjadi langkah antisipasi yang sangat penting. Selain itu, pemerintah daerah bersama BNPB menyiapkan rencana kontinjensi berupa jalur evakuasi, pos pengungsian, hingga distribusi logistik bagi warga yang kemungkinan harus meninggalkan rumahnya demi keselamatan.

Penutup

Dengan semua fakta di atas, jelas bahwa Gunung Lewotobi naik level awas bukan hanya perubahan administratif, melainkan peringatan serius bahwa aktivitas vulkanik di kawasan tersebut telah melewati ambang waspada. Semua pihak — pemerintah daerah, badan mitigasi bencana, hingga masyarakat umum — sangat diharap mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *