10 Fakta Laki-laki Hobi Selfie: Benarkah Tanda NPD? Penjelasan Psikolog

10 Fakta Laki-laki Hobi Selfie: Benarkah Tanda NPD? Penjelasan Psikolog

Laki-laki Hobi Selfie, Fenomena yang Kian Marak

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena laki-laki hobi selfie semakin terlihat jelas di media sosial. Aktivitas ini bukan lagi dominasi perempuan, tetapi laki-laki juga semakin percaya diri menampilkan dirinya di depan kamera. Dari pose santai, gaya sporty, hingga pamer otot di gym, foto selfie laki-laki bertebaran di Instagram, TikTok, maupun Facebook.

Namun, di balik tren tersebut, muncul pertanyaan besar: apakah laki-laki hobi selfie merupakan tanda kepercayaan diri yang sehat, atau justru indikasi dari gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD)?

Psikolog dan pakar kesehatan mental mulai meneliti fenomena ini untuk menemukan jawabannya.

Apa Itu NPD dan Hubungannya dengan Selfie?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa diri yang berlebihan, kebutuhan akan pujian, serta kurangnya empati terhadap orang lain. Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), seseorang dengan NPD sering menunjukkan perilaku seperti:

  • Merasa lebih unggul dari orang lain.

  • Butuh pengakuan berlebihan.

  • Sulit menerima kritik.

  • Mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi.

Fenomena laki-laki hobi selfie sering dikaitkan dengan ciri-ciri ini. Pasalnya, selfie bisa menjadi sarana mencari validasi, pujian, dan perhatian dari dunia maya.

Penelitian Tentang Laki-laki Hobi Selfie

Sejumlah studi ilmiah mencoba menghubungkan intensitas selfie dengan kecenderungan narsistik. Penelitian dari Ohio State University, misalnya, menemukan bahwa laki-laki yang sering mengunggah selfie dan mengedit fotonya cenderung memiliki tingkat narsisme lebih tinggi.
7 Kepribadian Pria Gemar Selfie dan Mengunggah di Media Sosial: Menjadi  Tanda Perilaku Narsisme dan Psychosocial - Jawa Pos

Namun, para peneliti juga menekankan bahwa laki-laki hobi selfie tidak otomatis berarti menderita NPD. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi, mulai dari tren media sosial, dorongan untuk membangun personal branding, hingga sekadar ekspresi diri.

Baca juga : 7 Fakta Menarik tentang Hobi Membaca Xi Jinping yang Jadi Rahasia Kepemimpinannya

Pandangan Psikolog: Tidak Semua Selfie Buruk

Psikolog klinis menyebut bahwa laki-laki hobi selfie bisa memiliki makna positif. Misalnya:

  • Meningkatkan kepercayaan diri.

  • Mengapresiasi pencapaian fisik, seperti hasil olahraga.

  • Menjalin interaksi sosial melalui platform digital.

Namun, psikolog juga mengingatkan tanda bahaya ketika hobi selfie berubah menjadi obsesi. Jika seseorang terus-menerus mengejar likes, merasa cemas saat tidak mendapat perhatian, atau rela melakukan tindakan ekstrem demi foto sempurna, kondisi ini patut diwaspadai.

Selfie dan Maskulinitas Modern

Fenomena laki-laki hobi selfie juga berkaitan dengan perubahan konsep maskulinitas. Jika dulu laki-laki dianggap tidak terlalu peduli pada penampilan, kini norma sosial bergeser. Laki-laki modern lebih terbuka dalam mengekspresikan gaya hidup, tubuh, dan identitas mereka lewat media sosial.
Sering Selfie, Benarkah Gejala Narsis dan Psikopat? - KlikDokter

Apakah Selfie Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental?

Selfie dalam jumlah wajar adalah hal normal. Namun, psikolog menyebut ada istilah “selfitis” yang digunakan untuk menggambarkan perilaku selfie berlebihan. Meski belum diakui sebagai gangguan resmi, fenomena ini sudah cukup mengkhawatirkan di beberapa kasus.

Jika laki-laki hobi selfie sampai mengganggu pekerjaan, hubungan sosial, atau menyebabkan kecanduan media sosial, maka bisa menjadi tanda masalah psikologis yang perlu ditangani.

Fakta-Fakta Tentang Laki-laki Hobi Selfie

Berikut beberapa fakta menarik mengenai fenomena ini:

  1. Lebih banyak di kalangan usia muda – Remaja dan laki-laki berusia 20–30 tahun mendominasi.

  2. Dipicu tren media sosial – Aplikasi dengan filter memperkuat keinginan selfie.

  3. Kaitannya dengan kebugaran fisik – Banyak laki-laki selfie di gym untuk menunjukkan progres tubuh.

  4. Selfie sebagai branding – Influencer pria memanfaatkan selfie untuk promosi.

  5. Tidak selalu narsistik – Ada faktor seni, ekspresi diri, bahkan humor.

  6. Bisa menumbuhkan kecemasan sosial – Terlalu peduli dengan komentar orang lain.

  7. Berpotensi menurunkan kesehatan mental – Jika berlebihan, dapat memicu depresi atau rendah diri.

  8. Dipengaruhi budaya populer – Tokoh publik dan selebritas pria memperkuat tren selfie.

  9. Teknologi kamera depan – Perkembangan smartphone mendukung kebiasaan selfie.

  10. Masih jadi perdebatan psikologi modern – Apakah ini gangguan atau bentuk ekspresi normal?

Bagaimana Membedakan Selfie Sehat dan Selfie Berlebihan?

Psikolog memberikan beberapa indikator:

  • Selfie sehat: dilakukan sesekali, sebagai ekspresi diri, tanpa mengganggu aktivitas utama.

  • Selfie berlebihan: jumlah foto tidak terkendali, ada kecemasan saat tidak mendapat likes, hingga rela mengubah gaya hidup hanya demi konten.

Tips Sehat untuk Laki-laki Hobi Selfie

  1. Batasi waktu untuk selfie dan media sosial.

  2. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas unggahan.

  3. Jangan bandingkan diri dengan orang lain.

  4. Cari validasi dari aktivitas nyata, bukan hanya online.

  5. Jika merasa cemas berlebihan, segera konsultasi dengan psikolog.

Kesimpulan: Laki-laki Hobi Selfie, Normal atau Tidak?

Fenomena laki-laki hobi selfie adalah bagian dari gaya hidup digital yang semakin populer. Meski sering dikaitkan dengan narsisme dan NPD, tidak semua selfie berarti gangguan kepribadian.

Selfie bisa menjadi ekspresi diri, bentuk apresiasi, atau strategi personal branding. Namun, ketika sudah mengarah pada obsesi dan mengganggu keseimbangan hidup, maka perlu kewaspadaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *